Dua Pelajar Sidoarjo Raih Peringkat 5 Dunia
Dua Pelajar Sidoarjo Raih Peringkat 5 Dunia
SIDOARJO - Prestasi cukup membanggakan diraih dua pelajar asal kabupaten Sidoarjo dalam International Robot Olympiad 2010 di Quessland, Australia. Dalam kontes robot internasional ini, dua pelajar ini mampu menorehkan tinta emas sebagai peringkat lima dunia. Mereka adalah Muhammad Arifin, pelajar SMA 1 Sidoarjo, dan Rizki Cahyo Yuwono, pelajar SMP 1 Muhammadiyah Sidoarjo.
Dalam kontes di negeri Kanguru ini, Muhammad Arifin harus besaing dengan 96 peserta dari 12 negara dalam kategori Cart Rollingball Ch. Sedangkan Rizki Cahyo YUwono harus bersaing dengan 60 peserta dari empat negara dalam kategori Mission Ch. Hasilnya keduanya berhasil meraih Best Technichal Award dalam kontes yang diselenggarakan pada 14-17 Desember 2010 silam.
Menurut Arifin, kontes ini sangat rumit. Sebab para peserta harus membuat robot yang bisa melintasi lintasan yang disediakan panitia. Selain itu, materi kontesnya baru diberitahukan pada saat lomba. "Sehingga setiap peserta diberi waktu selama dua jam untuk membongkar robot, mencoba di lintasan serta memprogram," kata pelajar kelas X yang tinggal di Sidokare Asry, Sidoarjo kepada okezone, Kamis (6/1/2011).
Lintasan berkelok-kelok ini dilengkapi dengan 31 titik halangan sehingga robot harus diprogram melalui 31 perintah. Selain itu saat berjalan, robot harus mengambil, membawa, dan meletakkan bola besi seberat 90 gram. 31 titik tersebut terbagi menjadi dua arena yang hanya dihubungkan dengan sebuah jembatan. Rata-rata peserta gagal saat melintasi jembatan tersebut. "Tapi berkat ketelitian, saya bisa melintasi jembatan tersebut, meski harus puas dengan technical award," ujar putra pasangan Zumroni dan Siras ini.
Peringkat yang sama juga diraih Rizky. Namun putra pasangan Kawit Subagyo dan Mirasti ini berlaga dalam kategori Mission Ch. Dalam kategori ini, setiap peserta harus membuat robot yang bisa membawa balok sebanyak-banyaknya selama dua menit ke tempat yang telah disediakan panitia. Balok dengan dimensi 6x2x2 cm dan berat 30 gram tersebut diletakkan di tempat yang telah disediakan panitia namun berdasarkan lintasan.
Robot dalam kategori ini dilengkapi dengan sensor sentuh, garis, dan jarak. Dengan aturan yang sama seperti kategori Cart Rollingball Ch, yakni peserta diberi waktu dua jam untuk membongkar, mencoba, serta memprogram robot. Hasilnya, robot buatan Rizky berhasil membawa satu balok yang diletakkan pada tempat setinggi 2 cm. Sedangkan peserta yang memperoleh peringkat pertama berhasil membawa dua balok yang diletakkan ditempat setinggi 3 cm.
Pelajar kelas VII asal Babatan Jati, RT 7 RW 03 Sidoarjo ini pun harus puas dengan peringkat lima. Meski demikian keduanya akan terus mengikuti setiap ajang yang diselenggarakan oleh International Robotic Olympiad Commite (IROC). Rencananya, pada Juli 2011 mereka akan berlaga pada Olimpiade Robot di Istambul, Turkey.(rhs)
Sumber Oke Zone
SIDOARJO - Prestasi cukup membanggakan diraih dua pelajar asal kabupaten Sidoarjo dalam International Robot Olympiad 2010 di Quessland, Australia. Dalam kontes robot internasional ini, dua pelajar ini mampu menorehkan tinta emas sebagai peringkat lima dunia. Mereka adalah Muhammad Arifin, pelajar SMA 1 Sidoarjo, dan Rizki Cahyo Yuwono, pelajar SMP 1 Muhammadiyah Sidoarjo.
Dalam kontes di negeri Kanguru ini, Muhammad Arifin harus besaing dengan 96 peserta dari 12 negara dalam kategori Cart Rollingball Ch. Sedangkan Rizki Cahyo YUwono harus bersaing dengan 60 peserta dari empat negara dalam kategori Mission Ch. Hasilnya keduanya berhasil meraih Best Technichal Award dalam kontes yang diselenggarakan pada 14-17 Desember 2010 silam.
Menurut Arifin, kontes ini sangat rumit. Sebab para peserta harus membuat robot yang bisa melintasi lintasan yang disediakan panitia. Selain itu, materi kontesnya baru diberitahukan pada saat lomba. "Sehingga setiap peserta diberi waktu selama dua jam untuk membongkar robot, mencoba di lintasan serta memprogram," kata pelajar kelas X yang tinggal di Sidokare Asry, Sidoarjo kepada okezone, Kamis (6/1/2011).
Lintasan berkelok-kelok ini dilengkapi dengan 31 titik halangan sehingga robot harus diprogram melalui 31 perintah. Selain itu saat berjalan, robot harus mengambil, membawa, dan meletakkan bola besi seberat 90 gram. 31 titik tersebut terbagi menjadi dua arena yang hanya dihubungkan dengan sebuah jembatan. Rata-rata peserta gagal saat melintasi jembatan tersebut. "Tapi berkat ketelitian, saya bisa melintasi jembatan tersebut, meski harus puas dengan technical award," ujar putra pasangan Zumroni dan Siras ini.
Peringkat yang sama juga diraih Rizky. Namun putra pasangan Kawit Subagyo dan Mirasti ini berlaga dalam kategori Mission Ch. Dalam kategori ini, setiap peserta harus membuat robot yang bisa membawa balok sebanyak-banyaknya selama dua menit ke tempat yang telah disediakan panitia. Balok dengan dimensi 6x2x2 cm dan berat 30 gram tersebut diletakkan di tempat yang telah disediakan panitia namun berdasarkan lintasan.
Robot dalam kategori ini dilengkapi dengan sensor sentuh, garis, dan jarak. Dengan aturan yang sama seperti kategori Cart Rollingball Ch, yakni peserta diberi waktu dua jam untuk membongkar, mencoba, serta memprogram robot. Hasilnya, robot buatan Rizky berhasil membawa satu balok yang diletakkan pada tempat setinggi 2 cm. Sedangkan peserta yang memperoleh peringkat pertama berhasil membawa dua balok yang diletakkan ditempat setinggi 3 cm.
Pelajar kelas VII asal Babatan Jati, RT 7 RW 03 Sidoarjo ini pun harus puas dengan peringkat lima. Meski demikian keduanya akan terus mengikuti setiap ajang yang diselenggarakan oleh International Robotic Olympiad Commite (IROC). Rencananya, pada Juli 2011 mereka akan berlaga pada Olimpiade Robot di Istambul, Turkey.(rhs)
Sumber Oke Zone
Post a Comment