Pemerintah Targetkan Cadangan Beras 3,5 Juta Ton di 2011
Jakarta - Pemerintah menargetkan pengadaan beras di 2011 bakal mencapai 3,5 juta ton. Upaya ini dilakukan untuk menghindari kelangkaan beras seperti yang terjadi di 2010 akibat cuaca yang ekstrem.
Hal ini disampaikan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian U.K. Anggoro di kantornya, Jakarta, Rabu (12/1/2011).
"Dengan kondisi iklim hujan yang ekstrem ini, maka perlu dilakukan langkah-langkah stabilisasi harga melalui penguatan cadangan beras pemerintah (CBD) sebesar 3,5 juta ton yang dikelola oleh Bulog," ungkapnya.
Berdasarkan pengadaan CBD yang direncanakan oleh Anggoro, pada Januari-Juni 2011 ditargetkan Bulog harus menyerap sebanyak 2,8 juta ton beras, sedangkan untuk Juli-Desember sebanyak 700 ton beras.
"Pemenuhan CBP pada Januari-Juli ditargetkan sebanyak 80%, sisanya yang 20% dipenuhi pada Juli-Desember," imbuh Anggoro.
Untuk memenuhi target tersebut, Kementan akan mengoptimalkan 11 provinsi yang tersebar di seluruh wilayah, diantaranya adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan NTB.
Namun, yang akan menjadi sentra produksi penyumbang beras terbesar adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Jawa Barat diperkirakan akan menyumbang sebanyak 650 ton beras, Jawa Tengah 620 ton beras, dan Jawa Timur sebanyak 1,2 juta ton beras.
"Untuk merealisasikan prognosa di atas maka akan dilakukan melalui beberapa instrumen, antara lain perbaikan Inpres Perberasan, Inpres Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, dan penguatan pengadaan CBP," papar Anggoro.
Di tempat yang sama Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan Bulog belum bisa melakukan penyerapan beras pada Januari-Februari. Penyerapan beras baru bisa dilakukan pada Maret. Hal ini dikarenakan akibat hasil panen di beberapa daerah saat ini masih digunakan untuk menyuplai pasar.
"Walau sekarang beberapa daerah sudah memasuki musim panen, pengadaan beras di gudang Bulog paling cepat pada Maret. Hal ini dikarenakan saat ini, beras yang ada masih digunakan untuk suplai pasar," imbuhnya.
Meskipun belum dapat menyerap beras, Sutarto optimistis bisa memenuhi target 3,5 juta ton beras tahun ini.
(nin/dnl)
Post a Comment