Santri di Jawa Barat Akan Dilatih Semi Militer
Santri di Jawa Barat Akan Dilatih Semi Militer
Bandung - Mulai Februari mendatang, Kodam III Siliwangi akan masuki pesantren-pesantren yang ada di Jabar untuk memberikan Pendidikan Bela Negara. Pangdam III Siliwangi Mayjen Moeldoko berharap pendidikan ini dapat berkontribusi atas pembentukan calon pemimpin bangsa.
Pendidikan yang diberikan pada santri-santri pesantren ini lamanya sekitar 1 minggu dalam bentuk pendidikan semi militer.
"Jadi kegiatan dalam kegiatan itu akan ada sentuhan-sentuhan leadership, manajemen dan juga ada outbond," ujar Moeldoko dalam acara Media Gathering di Ruang Silihwangi Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Rabu (5/1/2011).
Program pemberian pendidikan pada pesantren ini disebut Moeldoko merupakan inisiatif dari Kodam III Siliwangi.
"Ini kebijakan Pangdam. Daerah lain sepertinya belum ada," tuturnya.
Moeldoko mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk lebih dekat dengan masyarakat, khususnya pesantren. Karena menurutnya, selama ini masyarakat pesantren sering merasa dimarginalkan dan tidak dilibatkan dalam proses pembangunan.
"Saya hanya ingin menyatu dengan masyarakat. Jangan lagi ada perasaan seperti itu," lanjutnya.
Ia pun menambahkan, Kodam III Siliwangi ingin berkontribusi untuk kemajuan negara, karena pesantren adalah sumber calon pemimpin bangsa selain dari parpol, akademisi, birokrasi dan TNI Polri.
"Kalau nanti mereka jadi pemimpin-pemimpin negeri ini, setidaknya kami telah berkontribusi, ikut membentuk mereka," paparnya.
Dalam pendidikan nanti, Moeldoko mengatakan kemungkinan santri akan dikenalkan juga dengan persenjataan. "Kalau mengenalkan senjatanya sih mungkin boleh nanti. Kalau menembaknya sih tidak," katanya.
Rencananya, program ini akan dimulai pada akhir Februari 2011 di salahsatu pesantren di Garut.
(tya/ern)
Sumber Detik.com
Bandung - Mulai Februari mendatang, Kodam III Siliwangi akan masuki pesantren-pesantren yang ada di Jabar untuk memberikan Pendidikan Bela Negara. Pangdam III Siliwangi Mayjen Moeldoko berharap pendidikan ini dapat berkontribusi atas pembentukan calon pemimpin bangsa.
Pendidikan yang diberikan pada santri-santri pesantren ini lamanya sekitar 1 minggu dalam bentuk pendidikan semi militer.
"Jadi kegiatan dalam kegiatan itu akan ada sentuhan-sentuhan leadership, manajemen dan juga ada outbond," ujar Moeldoko dalam acara Media Gathering di Ruang Silihwangi Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Rabu (5/1/2011).
Program pemberian pendidikan pada pesantren ini disebut Moeldoko merupakan inisiatif dari Kodam III Siliwangi.
"Ini kebijakan Pangdam. Daerah lain sepertinya belum ada," tuturnya.
Moeldoko mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk lebih dekat dengan masyarakat, khususnya pesantren. Karena menurutnya, selama ini masyarakat pesantren sering merasa dimarginalkan dan tidak dilibatkan dalam proses pembangunan.
"Saya hanya ingin menyatu dengan masyarakat. Jangan lagi ada perasaan seperti itu," lanjutnya.
Ia pun menambahkan, Kodam III Siliwangi ingin berkontribusi untuk kemajuan negara, karena pesantren adalah sumber calon pemimpin bangsa selain dari parpol, akademisi, birokrasi dan TNI Polri.
"Kalau nanti mereka jadi pemimpin-pemimpin negeri ini, setidaknya kami telah berkontribusi, ikut membentuk mereka," paparnya.
Dalam pendidikan nanti, Moeldoko mengatakan kemungkinan santri akan dikenalkan juga dengan persenjataan. "Kalau mengenalkan senjatanya sih mungkin boleh nanti. Kalau menembaknya sih tidak," katanya.
Rencananya, program ini akan dimulai pada akhir Februari 2011 di salahsatu pesantren di Garut.
(tya/ern)
Sumber Detik.com
Post a Comment