Header Ads

Pelangi Maskulin, Tren Menswear 2011


TAHUN 2011, warna-warni akan mendominasi mode busana untuk kaum pria. Hal tersebut dipastikan sejumlah runway internasional yang menyuguhkan pelangi dalam kemasan maskulin.

Runway internasional, mulai New York hingga Paris, mengindikasikan koleksi busana penuh warna pada awal tahun, yang kemudian diterjemahkan para desainer menjadi beragam koleksi berwarna-warni dalam sentuhan etnik. Tidak seperti pekan mode busana pria tahun lalu yang didominasi warna muram karena terbelit resesi, pada 2011 tren mode busana pria akan dipenuhi nuansa palet cerah dengan siluet ringan ala resort collection.

Sisi minimalis yang sempat meraja kala krisis ekonomi global mulai tergeser dengan detail dan permainan aksen. Selain itu, gaya sportif dan tampilan praktis semakin banyak digunakan untuk menunjukkan napas urban nan muda. Begitu juga dengan kembali hadirnya motif cetak seru mulai gayatribal nan eksotis hingga art deco dan geometris yang menunjukkan napas futuristis.

Lihat saja koleksi yang disajikan Giorgio Armani. Tampaknya desainer flamboyan itu merayakan datangnya musim semi dengan semangat ala Lady Gaga untuk lini sekundernya, Emporio Armani. Desainer berambut putih tersebut memadukan gaya militer nan maskulin dengan sentuhan kasual ala resor sehingga memberikan twist menarik. Warna-warna klasik layaknya hitam, putih, dan beige mendominasi koleksinya. Namun, sesekali terlihat semburat kuning cerah maupun hijau limau pada aksesori maupun detail yang memberikan aura segar.

“Musim semi tidak harus selalu menyajikan sesuatu yang ringan dan gaya militer tidak hanya menunjukkan citra musim dingin. Namun, yang ingin saya sampaikan melalui koleksi ini adalah unsurwearable dari gaya militer yang bisa dikenakan dalam beragam event,” papar Armani.

Untuk itu, Armani menyingkirkan kata “standar” dari koleksinya dan memberikan twist dalam citra urban kontemporer, seperti yang diperlihatkan pada padanan bermuda dengan legging atau kombinasi celana panjang dengan jaket kamuflase bermotif gingham nan unik dari era 1950-an.

Koleksi yang disajikan Armani kontras dengan rancangan desainer kembar Dean dan Dan Caten untuk DSquared2 yang justru menyuntikkan sedikit aura feminin melalui siluet ramping.
Sementara, gaya kontemporer diperlihatkan kembar Caten dalam napas rock n roll ala 1980-an yang dipadankan dengan palet monokrom. Kedua desainer tersebut juga mengembalikan gaya aviator ke atascatwalk melalui ragam jaket dan kacamata hitam. Adapun Raf Simons dan Gaspard Yurkievich menghadirkan napas klasik dengan twist pada detail.

Tema eco-chic juga diteriakkan banyak desainer dan label mode Eropa, mulai adaptasi motif natural, warna, hingga penggunaan material ramah lingkungan. Dolce & Gabbana misalnya, label mode Italia tersebut mengambil tema “Luncheon on the Grass” dengan catwalk yang didekorasi serupa padang rumput nan hijau lengkap dengan kicauan burung. Untuk koleksinya, Domenico Dolce dan Stefano Gabbana menghadirkan ragam busana dalam palet natural yang didominasi warna hijau daun dan semburat warna-warni bunga. Sepatu pun mendapat perhatian penuh detail dari Dolce& Gabbana yang banyak menghadirkan alas kaki berbahan rami.

Alam juga menjadi inspirasi Gucci, tetapi dari sisi yang berbeda. Untuk musim semi dan musim panas, Gucci menghadirkan napas eksotisme nan kental melalui motif kulit ular dan gaya tangguh ala pemburu. Sementara, untuk aksesorinya, Frida Giannini tidak menyediakan dasi melainkan menggantinya dengan syal bermotif floral yang terbuat dari serat kedelai.

Indonesia juga ikut menghadirkan warna-warni untuk koleksi pria, seperti diperlihatkan Vincent Fac dan Luwi Saluadji. Vincent yang menghadirkan “Free Spirit” untuk koleksi busana prianya mengatakan, tema tersebut menggambarkan refleksi kehidupan masyarakat modern yang independen dan memiliki kebebasan menampilkan ekspresi individual. Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Taruna K Kusmayadi mengatakan, pertumbuhan tersebut didukung gaya busana pria yang cenderung lebih kreatif dan lebih flamboyan.

(SINDO//tty)

(FS)

No comments

Powered by Blogger.